"Lima jam,
cyiiin. Kaki gue sampe gemetaran. Udah syukur masih bisa jalan kekamar
mandi...hahaha!" ucap seorang wanita didepan cermin westafel.
"Hahaha...lo
ngeluh atau seneng sih? Ga jelas banget!" balas wanita lain disebelahnya.
Dan mereka
berdua tertawa bahagia tanpa tahu jika seseorang dibalik pintu salah satu bilik
toilet sedang memaki mereka didalam hatinya. Perempuan itu segera menuntaskan
kegiatannya dan keluar dengan membanting pintu toilet yang tidak bersalah.
Sontak membuat keduanya terlonjak kaget.
Suara hentakan
heels sepatu menggema diseluruh sudut toilet. Wanita yang baru membanting pintu
tadi melenggang santai ketengah-tengah para wanita murahan yang barusan
membanggakan hubungan seksnya. Kedua wanita murahan itu begitu kaget dan
otomatis bergeser membiarkan si pembanting pintu menguasai tempat mereka.
Ketiganya hanya terdiam dengan suara air keran sebagai musik latar.
Wanita
pembanting pintu menyelesaikan ritualnya mencuci tangan dan mengambil selembar
tisu. Masih mengeringkan tangan dia mengalihkan atensinya ke dua wanita yang
masih terdiam ditempatnya.
"Lima jam
yang kau banggakan itu, membuat aku harus lembur malam ini karena pria yang kau
tiduri tadi malam tidak sempat mengecek laporan keuangan yang aku berikan,
jadi...karena kau...siapa namamu?"
"Li...Lita...,
Bu"
"Lita. Aku
akan memotong gajimu bulan depan karena kau pulang sebelum waktunya."
lanjutnya datar namun mematikan.
Seketika wajah
wanita itu memucat dan menggelengkan kepalanya.
"Tapi, Bu.
Pak Reza yang mengajak saya makan siang..."
"Dan tidak
kembali untuk absen. Itu adalah tanggung jawabmu Nona Lita!"
"Bu Indi,
saya mohon jangan potong gaji saya. Saya mohon, Bu!"
Tanpa kedua
wanita itu sadari, wanita pembanting pintu yang sebenarnya adalah Indira
menyeringai dibalik rambutnya. Dengan anggun dia membetulkan letak kacamatanya.
"Baiklah,
kali ini kau kumaafkan. Jika aku mendengar kau menerima ajakan keluar kantor
lagi dijam kerja, walaupun itu dari CEO kita. Maka aku tidak akan segan-segan
menghukummu. Mengerti...itu juga berlaku untuk teman disebelahmu."
"Baik, Bu.
Terima kasih" jawab wanita itu kompak tanpa tahu maksud terselubung Indi.
Satu kecoa dan
calon kecoa sudah diinjak. Semua yang mendekatimu akan langsung aku injak, Reza
sayang. Kau hanya milikku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar