Sabtu, 11 Oktober 2025
05_MHB
“Ini misinya!”
Terdengar suara dengusan mengejek dari pria yang sedang memainkan pisau ditangannya.
“Akhirnya!”
Ada tangan yang mengambil salah satu foto yang diletakkan diatas meja. Matanya memandang sosok itu dengan dingin. “Ini targetnya?”
Sosok lain ikut menoleh kearah foto-foto tersebut dan seringainya tercipta. “Target locked.”
“Mulai dekati mereka. Kita tidak diberi waktu banyak. Hanya sebulan sampai pesta itu berlangsung. Kalian harus cepat!”
“Aye Aye, Captain!”
Dash merasa bulu kuduknya merinding. Dia mengusap pelan leher belakangnya. Dia menutup gorden jendelanya. Kenapa malam ini terasa sangat dingin dan lebih gelap dari biasanya.
Tok!
Tok!
Tok!
Dash tersentak dan berjalan cepat kearah pintu. Begitu terbuka senyum manis Mama-nya menyambut.
“Masuk, Ma…”
Kirana masuk dan langsung mendudukkan dirinya dikasur Dash. “Kamarmu ini ga ada cewek-ceweknya sama sekali ya? Minimal ada poster idol-idol korea gitulah, dek!”
Dash terkekeh geli. “Kayak Mama Feminim aja?”
“Gimana hari pertama sekolah? Seru? Ada cowok ganteng ga? Anak basket atau ketos?”
Dash berdecak, “Emangnya dikomik, yang ada ketos disekolahku anak kutu buku, potongan rambutnya juga aneh kayak mangkok bubur!”
Kirana tertawa, “Main fisik dia?! Hahaha!”
“Kan Mama yang mancing!”
Kirana semakin tertawa melihat wajah putrinya yang semakin kusut. Senang sekali dia menjahili anak-anaknya.
“Tadi kata Okta kamu hampir dibuli pas pulang?”
Dash memutar bola matanya malas, ember bocor sekali kakak keduanya itu.
“Kayak aku bakal diem aja kalo dibuli!”
Kirana mendesah pelan. “Itulah yang Mama khawatirkan, kamu balas dan bakal dapat hukuman dari sekolah. Tapi kalo ngebalas doang sih kayaknya ga apa-apa sih, asal jangan kamu yang mulai aja. Paling ga satu balas satu biarpun kamu balasnya pakai tenaga dobel, hehehe!”
Dash menatap mamanya tidak terima. Mak, kekuatanku juga dari kamu yah!
“Ma, aku kuat gini juga asalnya dari Mama sama Papa, Ya”.
“Ma…” Kepala Nove terlihat mengintip dari balik pintu.
“Dipanggil Papa keruang kerja, kangen katanya…”
“Oh ok!” Kirana langsung bergerak cepat turun dari kasur Dash dan berlari kecil mendekati Nove. Nove hanya memasang wajah meledek, geli dengan kemesraan orangtuanya ini.
Dash memandangi kakak pertamanya yang selalu terlihat bercahaya, padahal belum mandi. Apa kakaknya itu menyalakan senter dipunggungnya. Jika dibandingkan dengan si pangeran sekolah yang sok kegantengan itu mana bisa menang dari kakaknya.
“Kak, pindah ke sekolahku aja yuk?”
“Hah?!”
“Oh iya Dash, tadi kata Okta kamu dibuli ya?”
“Oh My!!” Apa kakak keduanya itu tadi habis orasi kalau dia tadi hampir dibuli.
Nove tertawa geli. “Jangan ditonjok ya, Dash! Kasian anak orang…Hahaha!” Nove terbirit saat tangan Dash sudah mau melempar bantal kearahnya. “Gila!”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Novel Unggulan
01_Janda Labil
Cup… “Aku duluan yah…” “Iyah…hati-hati. Jangan ngebut! Love you! ” Yuri melambaikan tangannya dan mengirim satu ciuman jauh sebagai ...
-
Dia yang hanya menggunakan instingnya, menebak kemana Hana pergi setelah sampai ke Jakarta tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Bahkan...
-
“Oh, begitu ya. Padahal mereka berdua terutama Hana sudah sangat membantu di Panti Asuhan. Anak-anak disana juga sudah lengket banget dengan...
-
“Hana, kamu dimana , nak. Kok udah gelap masih belum balik?” Suara khawatir Bibi Yi terdengar dari seberang sana membuat Hana menggigit bibi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar